Matabangsa-Medan: Gaung untuk menjaga dan melestarikan alam sering kali menggema dan disuarakan ketika bencana alam sudah terjadi.
Meskipun bertujuan baik sebagai pengingat, alangkah baiknya pelestarian alam aktif disuarakan setiap saat. Sehingga bencana alam khususnya akibat ulah manusia bisa dihindari.
Hal ini diungkapkan Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi saat membuka Rapat Koordinasi Daerah (Rakorda) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) se-Sumut Tahun 2020 di Ballroom Sudirman Le Polonia Hotel & Convention Jalan Sudirman Medan, Kamis (27/2). Rakorda mengangkat tema ‘Sadar Budaya Bencana untuk Jaga Alam’.
“Karena menjaga alam lah kita bisa terhindar dari bencana. Untuk itu Saya mengajak seluruh pihak khususnya kepada penggiat lingkungan untuk aktif menyuarakan kampanye dan mendorong upaya-upaya pelestarian lingkungan. Aktif sosialisasi kepada masyarakat untuk menjaga lingkungan sekitar,” ujarnya.
Salah satu isu yang penting untuk didorong menurut Gubernur adalah ketersediaan Ruang Terbuka Hijau (RTH). Sesuai dengan amanah UU Nomor 26 Tahun 2007 yakni tentang ketentuan agar kota memiliki 30%. Namun hal ini masih jauh dari harapan, misalnya Kota Medan masih sekitar 7-10%.
“Tapi ini akan terus kita upayakan. Mengembalikan fungsi Lapangan Merdeka menjadi RTH. Ini adalah hak masyarakat untuk hidup di ruang yang memiliki udara bersih, taman yang nyaman untuk rekreasi dan piknik bersama keluarga,” tutur Edy Rahmayadi.
Lebih lanjut, Edy juga menyinggung soal pelestarian sungai. Dirinya menceritakan pengalamannya setelah beberapa kali menyusuri Sungai Babura dan Deli. Edy menyampaikan harapan besarnya untuk mengembalikan kebersihan sungai-sungai dan mengimbau agar masyarakat tidak membuang sampah ke sungai.
Foto: Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi membuka secara resmi Rapat Kerja Daerah (Rakorda) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Privinsi Sumut Tahun 2020 di Ballroom Sudirman Lantai 3 Lee Polonia Hotel Jalan Sudirman Medan, Kamis (27/2/2020). (Foto Biro Humas dan Keprotokolan Setdaprov Sumut : Veri Ardian)
“Rakorda ini Saya minta jangan hanya seremonial. Lain kali, jangan buat di hotel tetapi di alam terbuka. Biar lihat langsung kondisi alam yang sebenarnya,” pesan Gubernur Edy Rahmayadi di akhir sambutannya.
Sebelumnya, Kepala BPBD Sumut Riadil Akhir Lubis selaku ketua panita menyampaikan bahwa Rakorda akan berlangsung selama dua hari yakni, 27 – 28 Februari 2020. Adapun peserta Rakorda adalah seluruh kepala pelaksana BPBD dan Bappeda kabupaten/kota se-Sumut dan LSM serta penggiat lingkungan.
Rakorda diisi dengan paparan oleh para pemateri yakni Deputi Bidang Logistik dan Peralatan BNPB Prasinta Dewi tentang Arah Kebijakan Nasional Penanggulangan Bencana Tahun 2021 bidang Logistik dan Peralatan. Kemudian, Direktur Manajemen Rehabilitasi dan Rekontruksi BNPB Ali Bernadus tentang Kebijakan Nasional Penanggulangan Bencana Tahun 2021 bidang Rehabilitasi dan Rekontruksi. Serta, Deputi Bidang Sistem dan Strategi BNPB Wisnu Widjaja terkait Penanggulangan Bencana Tahun 2021 bidang Sistem dan Strategi.
Pembukaan Rakorda ditandai dengan pemukulan gong oleh Gubernur Edy Rahmayadi didampingi pemateri dari BNPB kemudian foto bersama. Turut hadir mewakili unsur Forkopimda dan OPD Pemprov Sumut, Kepala Seksi Bencana Non Alam dan Sosial Ditjen Bina Adwil Kemendagri Yoga Wiratama, Kepala Kantor SAR Medan Toto Mulyono dan seluruh peserta Rakorda.(dave)