MataBangsa

Komisi 3 DPRD Medan Harapkan Dispar Mampu Tingkatkan PAD

Matabangsa – Medan: Komisi 3 DPRD Medan diketuai M Afri Rizki Lubis mengharapkan Dinas Pariwisata Medan dipimpin Agus Suriono mampu meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD) dari sektor pendapatan pajak hotel, tempat hiburan, restoran, dan tempat wisata lain nya yang ada di kota Medan.

Menurut ketua fraksi dari Partai Golkar ini, diketahui, Medan memiliki potensi besar untuk ditarik PAD nya dari sektor pariwisata,namun diketahui pengelolaan tempat pariwisata di Kota Medan diyakini belum maksimal dilakukan.

“Ini terbukti dari PAD yang diterima pemko Medan tahun 2019 yang belum mencapai target yang diharapkan dan banyaknya program-program di Dinas Pariwisata yang hanya merupakan kegiatan seremonial semata yang memakan anggaran cukup besar namun kurang mendapatkan respon dari pelaku pariwisata.”

Demikian diutarakan M Afri Rizky Lubis saat melaksanakan rapat evaluasi terkait program kerja dinas Pariwisata Medan, Senin (10/2) di ruang komisi 3 DPRD Medan.
“Kami komisi 3 belum ada melihat pergerakan dinas Pariwisata bagaimana untuk mengembangkan potensi-potensi pariwisata yang ada kecuali kegiatan atau even-even seperti GEMES, dan tari Ahoi, sementara masih banyak yang masih berpotensi besar sebagai penyumbang PAD bagi kota Medan,” terangnya.

Hendri Duin dari Fraksi PDI Perjuangan pada kesempatan itu juga menyayangkan Dinas Pariwisata Medan belum mampu mencari ikon yang tepat bagi kemajuan periwisata Kota Medan. ” Kalau saya datang dari luar kota Medan, apa Ikon kota Medan yang bisa saya ingat dan membuat saya lebih mengenal lagi kota Medan. Sama seperti di Kota Bali, disana ada banyak tempat-tempat yang menjadi ikon atau di ingat oleh wisatawan, seperti toko Krisna, dan lain sebagainya,” terang Hendri Duin.

Ditambahkan Hendri Duin, jika Dinas Pariwisata mau, ada banyak yang bisa dijadikan ikon dan kuliner di kota Medan yang mampu menjadikan kota Medan memiliki ciri khas dan dapat diingat orang ketika datang ke kota Medan. ” Jadi kami dari komisi 3 meminta, mari kita sama-sama berpikir dan mencari apa yang terbaik untuk pengembangan pariwisata di Kota Medan, termasuk apa ikon yang pas buat kota Medan,” sebut Hendri Duin.

Terkait PAD dari sektor tempat hiburan, Hendri Duin meminta agar Dinas Pariwisata Medan memberikan data maupun informasi terkait tempat hiburan yang diduga belum memiliki izin atau izin sudah habis dan tidak diurus. ” Kami akan melakukan sidak ke tempat-tempat hiburan malam di Kota Medan secara acak. Mulai malam ini, akan kami lakukan agar kami mengetahui seberapa banyak lokasi hiburan malam yang belum mendapat izin dari Dinas Pariwisata Medan,” tegas Hendri Duin lagi.

Sementara itu, Ridiyanto Sitorus dari Fraksi PKS menawarkan jika usaha pengerajin rotan yang banyak ditemui di Jalan Gatot Subroto Medan dapat dijadikan salah satu destinasi wisata. ” Kita bandingkan di Kota lain, ada saja tempat-tempat yang dapat dijadikan sebagai destinasi wisata. Pengerajin rotan bisa menjadi PAD bagi bagi pelaku usaha di Kota Medan, dengan hasil karya mereka bisa dibeli oleh para wisatawan untuk dibawa kekotanya sebagai oleh-oleh dari Kota Medan,” sebutnya.

Menanggapi masukan dari komisi 3 DPRD Medan ini, Agus Suriono mengatakan, bahwa sampai saat ini Dinas Pariwisata Medan sudah melakukan berbagai upaya termasuk terobosan untuk mempromosikan budaya-budaya lokal yang ada di Kota Medan dan bahkan dibawa melalui pertunjukkan seni dan atraksi di Kota-kota lain di Indonesia seperti kota Bali dan lainnya.

“Even-even secara nasional tetap kita bawakan budaya dan kesenian yang ada di Kota Medan, tentunya setiap kunjungan kita bawa banyak tim. Ada juga program direct fligth (penerbangan langsung), Jakarta Medan – Medan Jakarta, Jakarta Bali – Bali Medan. Seperti di Badung, kita juga pernah promosi dengan membawa pelaku pariwisata, pelaku ekonomi dengan melakukan atraksi kesenian dan demo masak ikan arsik khas Medan, ini juga memakan biaya yang tidak sedikit,” kata Agus.

Mantan Kabag Aset Kota Medan ini juga mengaku sudah banyak membuat konter-konter Tourist yang bertugas sebagai sumber informasi bagi wisatawan yang ingin tahu Kota Medan.

“Pegawai dari dinas pariwisata tersebut kita tempatkan di tempat seperti RAILINK, Lapangan Merdeka, Hotel berbintang dan lain sebagainya, tujuannya untuk menuntut wisatawan luar yang ingin mengetahui tempat-tempat wisata di Kota Medan,” terang Agus Suriono.(dave)

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

To Top