Matabangsa-Batubara: Kepala Sekolah untuk tingkat SD dan SMP diharapkan aktif menata administrasi dan teliti pertanggungjawabkan setiap sumber dana diterima seperti dana BOS (bantuan operasional sekolah) agar terwujud akuntabilitas pengelolaan keuangan sekolah.
Demikian dikatakan Plt. Kadisdik Kabupaten Batubara Ilyas Batubara saat mengunjungi lokasi berlangsungnya Rekonsiliasi Dana BOS 2019 bertempat di SMPN 1 Limapuluh Kabupaten Batubara, Sabtu 11 Januari 2020.
Foto: Plt Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Batubara Ilyas Sitorus (berkacamata baju kuning dibalut jaket) sedang memberikan semangat kepada para Kepala Sekolah tingkat SD dan SMP yang sedang Rekonsiliasi Dana BOS 2019 bertempat di SMPN 1 Limapuluh, Sabtu 11 Januari 2020.
Ilyas mengatakan tidak semua dana BOS dibelanjakan jadi aset, makanya kita minta apa saja aset bersumber dana BOS. Agar lebih akurat, sehingga laporan tersebut bisa tepat waktu, dengan begitu penerimaan dan pengeluaran dapat dicatatkan sesuai dengan ketentuan, ujar Ilyas.
Selain itu terang Incekli, safaan akrab Ilyas, pelaksanaan rekonsiliasi anggaran tersebut bertujuan mengetahui realisasi penggunaan dana BOS tahun 2019 baik terhadap aset maupun keuangan.
Termasuk akan melakukan perhitungan pada belanja persediaan barang dan jasa. Termasuk belanja modal, belanja pegawai hingga aset sekolah, ujar Ilyas.
“Dengan selesainya rekonsiliasi ini tepat waktu akan berdampak positif bagi percepatan penyusunan LKPD Pemerintah Kabupaten Batubara Tahun 2019 dan sekaligus diharapkan akan terjadinya transparansi dan akuntabilitas penggunaan dana BOS di tingkat satuan pendidikan SD maupun SMP,” jelas Ilyas.
Masih menurut Ilyas, kepala sekolah dan tim dana BOS tolong serius dan bantu pekerjaan ini untuk terselesaikan tepat waktu, karena salah satu sekolah saja yang tidak menyelesaikan laporan Rekon keuangan dan aset ini akan berpengaruh kepada semua sekolah dan selanjutnya akan berpengaruh kepada semua OPD di Kabupaten Batubara ini.
Sementara Kepala Inspektur Kabupaten Batubara, Ataruddin mengatakan tolong bantu pekerjaan ini, sebab kuncinya ada di sekolah. Jika sekolah tidak membuat dan menyampaikannya, niscaya tim rekon Disdik dapat menyelesaikannya.
Karenanya keseriusan kepala sekolah sangat-sangat di harapkan untuk menyelesaikan hal ini. Jangan ada alasan kesana kesini untuk kerjaan lainnya. “Prioritaskan kegiatan rekonsiliasi ini karena ini berkaitan dengan penyelesaian LKPD Pemerintah Daerah Tahun 2019. Jadi ada skala prioritas bapak ibu kepala sekolah dalam menyelesaikan pekerjaan, tambah mantan Asisten III Setiba Batubara ini.”
Foto: Plt Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Batubara Ilyas Sitorus (berkacamata baju kuning dibalut jaket) sedang memberikan semangat kepada para Kepala Sekolah tingkat SD dan SMP yang sedang Rekonsiliasi Dana BOS 2019 bertempat di SMPN 1 Limapuluh, Sabtu 11 Januari 2020.
Kehadiran Ilyas Sitorus yang mendadak ke lokasi berlangsungnya Rekonsiliasi Penyusunan Keuangan Dan Aset atas penggunaan dana BOS tahun 2019 di SMPN 1 Limapuluh Kecamatan Lima Puluh Kabupaten Batubara, membuat kaget dan sekaligus sebagai menyemangati sekolah sekolah yang sedang melaksanakan rekon.
Kepala Inspektorat Daerah Kab Batubara, Ataruddin saat menyampaikan harapannya kepada kepala sekolah SD/SMP Peserta Rekom bertempat di SMPN 1 Limapuluh, Sabtu 11 Januari 2020.
Sebagaimana dikatakan Chandra staf dinas pendidikan Kabupaten Batubara, mengatakan biasanya Pak Ilyas, kalau Sabtu biasanya ada di Medan, karena mengikuti perkuliahan Program Doktornya di Universitas Negeri Medan. “Kok hari ini ada di Batubara, kami kaget juga. Semoga kehadiran mendadak Pak Yas ke tempat ini dapat menambah semangat kami dari tim bos disdik kabupaten dan juga kawan kawan sekolah dalam menyelesaikan tugas rekonsiliasi ini harap Chandra kepada awak media di lokasi kegiatan.”
Hadir dalam kesempatan tersebut selain Plt Kadisdik Ilyas Sitorus, hadir juga Kepala Inspektorat Ataruddin, Pembantu Inspektorat, Buckhari, auditor Inspektorat Toha, Kasi Kurikulum Dikdas, Sucilawati dan Tim Rekon Keuangan Disdik Batubara, Chandra, Irma, Fitri, Octalina, Narni dan Ummi.(dave)
