Deli serdang – Pada Pekan Olahraga Nasional (PON) XX lalu di Papua tahun 2021, atlet lempar cakram Sumatera Utara Hardodi Sihombing hanya membawa pulang medali perak meski perjuangan telah maksimal ia lakukan.
Namun di PON kali ini, kegagalan di Papua itu ia balas dan medali emas berhasil ia persembahkan untuk Sumatera Utara. Itu semua tidak terlepas dari tekad kuat yang ia tanamkan dalam dalam di hatinya.
Berlaga pada final lempar cakram putra PON XXI di Stadion Madya Atletik, Sumut Sport Center, Sabtu (14/9/2024) lalu, ia mencatatkan lemparan terjauh yakni 49,09 meter.
Hasil tersebut membuat Hardodi Sihombing meraih emas mengalahkan enam pesaing lainnya.
Hardodi Sihombing unggul 1,65 meter dari pesaing terdekatnya dari Jawa Timur, Roni Sisko, peraih perak yang mencatatkan jarak lemparan 47,44 meter.
Sementara itu di peringkat ketiga, atlet asal Papua, Arnoldus Gawai, mencatatkan jarak lemparan 46,89 meter.
“Perasaan saya sangat luar biasa karena bisa membalaskan dendam saya tiga tahun yang lalu, karena waktu di Papua itu lemparan terakhir saya hanya kalah enam sentimeter,” ujarnya.
Almarhum ibundanya adalah motivasi terbesar baginya untuk meraih emas. Sosok ibu yang dia janjikan akan meraih medali emas namun baru sekarang janji itu dapat diwujudkan.
“Tujuan saya menang untuk itu. Itulah motivasi saya makanya moto saya, saya nggak akan pernah dikalahkan di tanah sendiri,” kata ayah tiga anak tersebut.