Matabangsa-Medan: Di hadapan ribuan massa pemuda dari berbagai latar belakang berbeda, Wakil Gubernur (Wagub) Sumatera Utara (Sumut) Musa Rajekshah mengingatkan tantangan terberat generasi muda saat ini adalah hoaks dan narkoba. Sebab dua hal itu dapat merusak persatuan hingga mental anak bangsa.
Pesan itu disampaikan Wagub Musa Rajekshah pada acara Pelantikan Pengurus DPD Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Sumut periode 2019-2022 di Hotel Santika Dyandra, Rabu (5/2) malam.
Mengambil tema ‘Gerak Maju Pemuda Sumatera Utara. Satu Nafas, Satu Langkah, Satu Gerak Menuju Sumut Bermartabat’.
Hadir di antaranya Wakil Ketua DPRD Sumut Harun Mustafa Nasution, Ketua Umum DPP KNPI Noer Fajriensyah, Ketua MPW Pemuda Pancasila Sumut Kodrat Shah, Walikota Tanjungbalai M Syahrial, Ketua Majelis Pemuda Indonesia KNPI Sumut Zulham Siregar, mewakili unsur Forkopimda Sumut, BNNP Sumut, DPD KNPI dari sejumlah provinsi se Indonesia.
Dalam arahannya, Wagub mengapresiasi besarnya jumlah kepengurusan di DPD KNPI Sumut periode ini. Sebab menurutnya, 430 orang pengurus adalah wujud bahwa organisasi pemuda ini berasal dari berbagai latar belakang berbeda.
Sehingga angka itu dinilai akan mewakili semua organisasi kepemudaan/ormas yang ada dalam satu naungan, serta saling menjaga kekompakan antara satu dengan yang lain.
“Mengurus organisasi bukan hal mudah. Mungkin ada yang kenal di organisasi ini, ada kenal sejak lama. Tetapi bisa saja berbeda. Karena itu, bukan sekadar enak dipanggil, tetapi bagaimana menjalankan tugas dan tanggung jawab sebagai pemimpin dan pengurus,” ujar Musa Rajekshah yang akrab disapa Ijeck.
Tanpa kekompakan dan kebersamaan kata Ijeck, program dan cita-cita organisasi tidak akan tercapai maksimal. Apalagi tantangan pemuda saat ini begitu banyak dan beragam. Diantaranya ada dua hal yang dianggap masalah terberat bangsa, yakni maraknya berita bohong atau hoaks serta darurat narkoba.
“Tantangan kita berat, peredaran narkoba di Sumut memprihatinkan. Seperti simbol di baju (seragam KNPI), jangan hanya (untuk) dilihat saja. Tetapi camkan, bahwa kita tidak memakai narkoba dan menjadi garda terdepan memberantasnya. Mungkin kita tahu itu tidak baik, tetapi bagaimana (memikirkan dampak) kepada generasi mendatang,” jelas Wagub.
Tantangan berikutnya lanjut Wagub, saat ini banyak sekali orang yang mau mengadu domba persatuan bangsa, seperti melalui media sosial. Sehingga masalah ini harus menjadi perhatian para pemuda khususnya KNPI. Apalagi di Sumut, ada sejumlah kabupaten/kota yang tahun ini digelar Pilkada, yang juga tugas pemuda menjaga kondusivitas, sekalipun berbeda pilihan.
Foto: Wagub Sumut Musa Rajekshah menghadiri acara Pelantikan Pengurus DPD Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Sumut periode 2019-2022 di Hotel Santika Dyandra, Rabu (5/2) malam.
“Pesan saya khususnya untuk El (El Adrian Shah), manfaatkan kesempatan. Karena yang tidak bisa kembali adalah waktu, jangan sia-siakan. Ini kesempatan kita untuk kreatif. Semoga Sumut pemudanya produktif dan SDM-nya unggul. Karena itu saya ucapkan selamat atas dilantiknya pengurus,” ucap Musa Rajekshah.
Sementara Ketua Umum DPP KNPI Noer Fajriensyah mengatakan bahwa KNPI Sumut adalah portofolio untuk menjadi kawah candradimuka keragaman Indonesia. Mulai dari suku, adat, ras dan agama. Untuk itu ia berharap keharmonisan tersebut bisa dipertahankan di bawah kepemimpinan El Adrian Shah.
“Bung El, ada pesan saya khusus di depan forum. Pemimpin yang baik itu, bukanlah berapa banyak pasukan atau berapa banyak dia bisa memberikan kontribusi ke pasukannya. Pemimpin yang baik itu ialah mampu merangkul semua elemen bekerja sama untuk membangun KNPI Sumut. Dan itu saya lihat ada di Bung El. Semoga jumlah 400 (430 pengurus) bisa bertahan. Juga untuk Majelis Pemuda Indonesia (sebagai pengawas), juga bertanggung jawab terhadap stabilitas organisasi,” tegasnya.
Sedangkan dalam pidatonya, Ketua DPD KNPI Sumut El Adrian Shah berharap kepada para pengurus untuk tidak meminta selalu diurus. Tetapi dapat menjalankan tugas dan fungsi. Sebagaimana pesan Almarhum Ayahanda, bahwa berorganisasi bukan tempat untuk merasa jago, tetapi jago merasa.
“Bukan tempat orang yang merasa hebat, tetapi hebat merasa. Bukan merasa pintar, tetapi pintar merasa. Berorganisasi tempat kita belajar bertanggungjawab,” sebutnya kepada ratusan jajaran pengurus DPD KNPI Sumut.
El juga menyampaikan, pelantikan ini dirangkaikan dengan agenda pemberian tali asih kepada puluhan anak yatim/piyatu, pemberian bantuan 1 ton beras untuk 10 panti asuhan, pemberian hadiah untuk anak-anak berkemampuan khusus, pameran UKM, peragaan busana, dan peluncuran aplikasi KNPI Smart.
Selain itu, kehadiran Wagub Sumut Musa Rajekshah dan Ketua Umum DPP KNPI Noer Fajriensyah disuguhkan tarian Melayu dan penyematan pakaian adat Melayu serta penyematan kain ulos di akhir acara pelantikan yang berlangsung meriah.(dave)