Matabangsa-Deliserdang: Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi meresmikan Gedung Sekolah Islam Yayasan Doktor Haji Maratua Simanjuntak, Islamic Boarding School Al Azhar Assyarif Sumut, Jalan Mahoni, Pasar II, Desa Bandar Klippa, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deliserdang, Sabtu (25/1).
Dalam sambutannya Gubernur mengaku kagum dan salut dengan langkah pendiri sekolah ini yakni Maratua Simanjuntak, terutama dalam mendidik anak-anak yang semuanya lulusan pesantren.
“Kami kagum dengan apa yang telah dilakukan Pak Maratua. Serius saya sampaikan. Karena pada saat usia 5 tahun saya dibawa oleh Ayah ke Gontor Ponorogo. Ditaruh (disekolahkan) saya satu minggu di situ, saya melihat sana melihat sini, saya minta pulang. Setelah besar saya baru tahu bahwa Ayah saya seperti Pak Maratua yang menginginkan anaknya bisa ke pesantren, apalagi saya anak yang paling besar,” ungkap Gubernur di hadapan para tamu dan undangan yang hadir.
Disampaikannya, jumlah sekolah Islam di Indonesia mencapai 28.194 termasuk pesantren. Dari angka itu, sebanyak 220 sekolah ada di Sumut. Untuk lembaga pendidikan ini, ia berharap bisa membantu.
Foto: Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi menghadiri acara peresmian Sekolah Islam Al-Azhar Asy-Syarif Sumut di Jalan Mahoni Pasar II Desa Bandar Klippa Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang, Sabtu (25/1/2020). (Foto Biro Humas dan Keprotokolan Setdaprov Sumut : Veri Ardian)
“Terkait sekolah ini, ikutkan saya sebagai Umara (pemimpin). Karenanya lengkapi regulasi yang ada, lengkapi administrasinya agar terdaftar. Sehingga makin banyak yang akan mendapatkan manfaatnya,” sebut Edy Rahmayadi.
Hadir dalam kesempatan itu, Bupati Deliserdang Ashari Tambunan, Wakapolda Sumut Brigjen Pol Mardiaz Kusin, Kapolresta Deliserdang AKBP Yemi Mandagi, Ketua MUI Sumut Abdullah Syah, Buya Amiruddin dan Kyai Haji Ali Akbar Marbun.
Sebelumnya, Ketua Yayasan Muhammad Adrian Simanjuntak menuturkan bahwa sekolah ini sebagai laboratorium untuk pembekalan akhlak anak. Diharapkan mereka dapat menjadi pemimpin nantinya. Sebagaimana diharapkan pada peletakan batu pertama 1 September 2018, kini Al Azhar Assyarif Sumut pada 5 Juli 2019, sudah menerima murid dengan total 90 orang.
“Alhamdulillah, pada hari ini murid-murid sedang menjalankan kegiatan belajar mengajar. Dan selanjutnya untuk tahun ajaran 2020-2021 sekolah ini menerima 150 murid dengan perincian 80 laki-laki dan 70 perempuan,” jelasnya.
Adapun siswa yang sekolah di sini berasal dari lima provinsi, yaitu Aceh, Sumsel, Kepri, DKI Jakarta dan Sumut sendiri. Kehadiran sekolah pun diharapkan sejalan dengan cita-cita untuk menggerakkan sumber daya manusia sesuai visi misi mewujudkan Sumut bermartabat.
Pembina Yayasan, Maratua Simanjuntak menuturkan rencana pembuatan sekolah ini tidak terlalu lama. Pada Maret 2018, 6 orang anak dan 4 orang menantunya mewujudkan cita-cita Maratua untuk membuat sekolah pesantren.
“Nanti akan ditandatangani dan saya sudah minta izin kepada Bapak (Gubernur) akan memakai nama Al Azhar Assyarif Sumatera Utara. Jadi bukan Al Azhari Mesir tapi Al Azhar Assyarif Sumatera Utara miliknya Gubernur Sumatera Utara,” terangnya.
Sekolah ini, kata Maratua, memiliki 18 ruang belajar dan asrama dengan kapasitas 240 orang. Tahun ini juga akan dibangun lagi asrama di samping asrama putra untuk bisa menampung lebih banyak murid.
Tersedia juga 5 buah rumah guru dan rumah gazebo yang diperuntukkan bagi wali murid untuk melihat anaknya berkegiatan. Bisa juga wali murid menginap dan menikmati pemandangan anak-anak dalam melakukan kegiatan.
“Sekarang anak-anak sudah diajarkan memanah. Tahun depan akan ada kolam renang untuk melatih renang,” ujarnya.(dave)